viral rendang Willie Salim

Belajar dari Viral Rendang Willie Salim: Mekanisme Pengelolaan Acara Masak Besar yang Aman dan Profesional

3 minutes, 31 seconds Read
Viralnya rendang 200 kg Willie Salim bukan sekadar tontonan, tetapi juga pengingat pentingnya standar keamanan pangan dan manajemen acara masak besar—seberapa siap kita menghadapi risiko di balik dapur raksasa ini?
Ken Kerta
Ken Kerta
Blogger sejak 2001 | Pembina Komunitas Menulis Aksara Inklusi

Kasus viral rendang Willie Salim yang melibatkan masak besar 200 kg rendang di Palembang hingga berujung insiden, menjadi pelajaran penting tentang bagaimana mengelola acara memasak dalam skala besar. Memasak dalam jumlah besar dan terbuka untuk publik membutuhkan perencanaan yang matang, termasuk standar keamanan pangan, pengelolaan massa, serta mitigasi risiko.

Agar kejadian serupa tidak terulang, mari kita bahas tantangan dalam masak besar dan praktik terbaik dalam pengelolaannya.

Tantangan dalam Acara Masak Besar untuk Publik

  1. Durasi Memasak yang Lama
    Memasak rendang membutuhkan waktu 4–6 jam agar daging empuk dan bumbu meresap sempurna. Jika tidak dikelola dengan baik, penonton atau peserta acara bisa mengalami kelelahan, dehidrasi, bahkan gangguan kesehatan lainnya. 
  2. Keamanan dan Higienitas Makanan
    Acara masak terbuka rentan terhadap kontaminasi. Mulai dari kualitas bahan, kebersihan alat masak, hingga proses distribusi makanan harus dipastikan agar tetap aman dikonsumsi. 
  3. Manajemen Kerumunan
    Antusiasme publik terhadap acara kuliner bisa menyebabkan kepadatan massa. Tanpa sistem antrian yang jelas, potensi kericuhan dan risiko keselamatan publik meningkat. 

Praktik Baik dalam Masak Besar: Studi Kasus Bobon Santoso di Papua

Sebagai perbandingan, Bobon Santoso beberapa kali sukses menggelar acara masak besar di berbagai daerah, termasuk di Papua. Beberapa mekanisme pengelolaan yang diterapkan antara lain:1

  • Perencanaan dan Koordinasi yang Matang
    Bobon bekerja sama dengan komunitas lokal dan pihak berwenang (seperti TNI dan relawan) untuk memastikan acara berjalan lancar.
  • Distribusi dan Pengelolaan Massa
    Makanan yang dimasak dalam jumlah besar didistribusikan secara terorganisir agar tidak menimbulkan kerumunan yang berisiko.
  • Standar Keamanan dan Kebersihan
    Dari penggunaan alat masak yang higienis hingga penyajian makanan yang mengikuti standar kesehatan, acara ini membuktikan bahwa masak besar bisa tetap aman dan nyaman.

Rekomendasi Agar Acara Masak Besar Berjalan Aman dan Sukses

Belajar dari viral rendang Willie Salim dan praktik baik Bobon Santoso, berikut beberapa rekomendasi yang bisa diterapkan untuk acara serupa:

1. Perencanaan Matang

  • Buat Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas terkait durasi memasak, distribusi makanan, dan pengelolaan massa.2
  • Gunakan acuan dari Kementerian Kesehatan atau BPOM untuk memastikan standar keamanan pangan terpenuhi. 

2. Standar Keamanan Pangan

  • Gunakan bahan baku berkualitas dan alat masak yang higienis.
  • Pastikan makanan tetap dalam kondisi aman selama proses memasak dan penyajian.
  • Patuhi regulasi seperti Peraturan BPOM tentang Keamanan Pangan atau Permenkes 1096/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga.3 

3. Manajemen Kerumunan yang Baik

  • Terapkan sistem antrian atau batasi jumlah peserta agar acara tidak berisiko terhadap keselamatan publik.
  • Gunakan metode seperti sistem tiket atau kupon makanan untuk mengontrol distribusi. 

4. Kolaborasi dengan Pihak Berwenang

  • Bekerja sama dengan komunitas lokal, tenaga medis, dan pihak berwenang (misalnya Dinas Kesehatan atau pemadam kebakaran) untuk memastikan acara berjalan dengan aman.
  • Pastikan ada izin resmi untuk menggelar acara masak besar agar sesuai dengan standar hukum yang berlaku. 

Viral rendang Willie Salim: Tinjauan dari sisi kesehatan dan profesionalisme dalam acara masak besar

Untuk memastikan acara masak besar berjalan aman dan profesional, sebaiknya melibatkan tenaga ahli bersertifikasi, seperti:

  • Chef profesional atau ahli gizi untuk memastikan bahwa proses memasak dan penyajian sesuai standar kesehatan.
  • Tim medis atau tenaga kesehatan pangan untuk melakukan pengawasan terhadap kebersihan dan keamanan makanan.
  • Pemeriksaan kesehatan bagi tim masak, guna memastikan mereka bebas dari penyakit menular sebagaimana diwajibkan dalam regulasi jasa boga.

Dalam kasus viral rendang Willie Salim, pertanyaan yang muncul adalah:

  • Apakah acara diawasi oleh tenaga ahli yang berkompeten?
  • Apakah seluruh prosedur memasak dan penyajian sudah memenuhi standar keamanan pangan?

Jika tidak, maka acara seperti ini bisa berisiko tinggi terhadap kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, refleksi dari kasus ini menjadi penting agar acara kuliner besar di masa depan lebih profesional dan sesuai standar keselamatan

Kesimpulan: Masak Besar Harus Profesional dan Aman

Acara masak besar adalah ajang kebersamaan yang bisa menjadi sarana edukasi dan promosi kuliner. Namun, tanpa perencanaan yang matang, acara seperti ini bisa menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan.

Belajar dari viral rendang Willie Salim, penyelenggara acara kuliner besar harus memperhatikan standar keamanan, perencanaan matang, serta pengelolaan massa yang baik. Dengan mekanisme yang profesional, acara masak besar bisa sukses tanpa mengorbankan aspek kesehatan dan keselamatan publik.

  1. Bobon Santoso dan persoalan pangan orang asli Papua, mengapa harus membicarakannya secara struktural? []
  2. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DAPUR UMUM DIFABEL PECINTA ALAM DALAM SITUASI TANGGAP BENCANA []
  3. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1096/MENKES/PER/VI/2011 []

Similar Posts

Skip to content