Malang, 15 Maret 2025 – Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) meluncurkan program Sahabat (Sehat Sejahtera Bersama Disabilitas Spektrum Berat). Program Sahabat bertujuan menyediakan layanan kesehatan, terapi, dan dukungan bagi penyandang disabilitas berat yang belum terakomodasi dalam berbagai program sosial.
Sebanyak 20 anak dan remaja penyandang disabilitas berat bersama orang tua mereka menghadiri peluncuran program Sahabat. Dalam kesempatan itu, LINKSOS juga menggandeng badan zakat BMH Malang untuk membagikan bingkisan Ramadan kepada penerima manfaat dalam acara tersebut.1
Turut hadir dalam acara ini, perwakilan BMH Malang bidang pemberdayaan masyarakat, Syarifudin; Direktur MCC, Ageng Bagus Armanda; Founder LINKSOS, Ken Kerta; serta perwakilan Forum Komunitas Pecinta Alam Malang Raya (Forkompala), Qodarul Irma Yulia.
Harapan Adanya Posyandu Disabilitas
Sebagai tindak lanjut, LINKSOS akan membentuk Posyandu Disabilitas di Malang Creative Center (MCC). Posyandu tersebut menyediakan layanan kesehatan, terapi, dan dukungan bagi penyandang disabilitas serta keluarga mereka. Inisiatif ini sejalan dengan program Sahabat dan mendukung program Unit Layanan Disabilitas Forum Inklusi MCC dalam bidang kesehatan.2
“Posyandu Disabilitas ini tidak hanya melayani warga Kota Malang, tetapi juga terbuka bagi semua penyandang disabilitas yang membutuhkan layanan,” kata Ken Kerta, Founder LINKSOS. Untuk realisasinya kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan organisasi perangkat daerah terkait lainnya.
Dari 57 kelurahan di Kota Malang, saat ini baru 5 kelurahan yang memiliki Posyandu Disabilitas. Sementara itu, jumlah penyandang disabilitas di Kota Malang—baik warga setempat maupun perantau dari berbagai usia—mencapai 4.226 orang yang tersebar di 5 kecamatan.
Keberadaan 5 Posyandu Disabilitas masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan layanan bagi seluruh penyandang disabilitas di kota ini. Oleh karena itu, LINKSOS berharap semakin banyak lurah yang berinisiatif membangun Posyandu Disabilitas di wilayahnya.
Dengan menambah dua Posyandu Disabilitas per kecamatan setiap tahun, menurut Ken Kerta, dalam dua tahun mendatang kita bisa memiliki 10 Posyandu baru yang siap melayani penyandang disabilitas.
Keberlanjutan Program Sahabat dan Kerjasama Lintas Sektor
Untuk menjaga keberlanjutan program Sahabat, LINKSOS akan bekerja sama dengan rumah sakit, universitas, dan berbagai organisasi. Hal ini guna memastikan ketersediaan tenaga medis dan terapis secara berkelanjutan. Selain itu, LINKSOS berencana mengadakan pelatihan bagi orang tua dan caregiver, serta membuka akses pendampingan hukum dan advokasi bagi keluarga penyandang disabilitas berat.
Salah satu orang tua, Sulistiana, menyampaikan harapannya terhadap program Sahabat, “Kami sangat bersyukur karena anak kami kini mendapat perhatian lebih. Kami berharap LINKSOS dapat membantu memperjuangkan Posyandu Disabilitas di setiap kelurahan agar semakin banyak keluarga yang terbantu.”
LINKSOS mengajak pemerintah daerah, komunitas, dan pihak terkait untuk bersama-sama memperluas layanan Posyandu Disabilitas guna memastikan setiap penyandang disabilitas mendapatkan akses kesehatan yang layak dan inklusif.
Program Sahabat hadir sebagai solusi nyata bagi penyandang disabilitas berat yang selama ini belum mendapatkan layanan memadai.
