Saatnya belajar soal rescue. Masih dalam semarak Hari Kemerdekaan RI, Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) dan Dr. Ganif Djuwadi mengundang difabel dan pegiat inklusi bergabung dalam pelatihan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) Inklusif dan rappelling atau turun tebing.
Kegiatan dilaksanakan hari Minggu 28 Agustus 2022. Kegiatan dilaksanakan di Sekretariat Rescue Bela Negara, Perum Mondoroko Blok M2 No 19, Desa Banjararum, Kec. Singosari, Kab. Malang. Bapak Ganif, sapaan akrabnya akan memberikan materi secara langsung dalam bentuk teori, praktek dan permainan.
Kepesertaan dan tujuan
Kami mendorong keikutsertaan anggota dari program-program inklusi disabilitas LINKSOS. Di antaranya anggota dan Kader Posyandu Disabilitas, Difabel Pecinta Alam (Difpala), Unit Layanan Disabilitas (ULD) Lawang, Kelompok Inklusi Disabilitas (KID) di seluruh Kabupaten Malang, serta rintisan Satuan Komunitas Pramuka (Sako) Inklusi Jawa Timur.
Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan difabel dan pegiat inklusi di bidang rescue sehingga optimal dalam pelayanan masyarakat. Pelatihan ini merupakan tahap awal yang akan disusul dengan berbagai pelatihan lainnya.
PPGD Inklusif
Pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) merupakan upaya memberikan bantuan kepada korban dalam keadaan darurat sebelum memperoleh penanganan medis. Misalnya bagaimana mengatasi orang pinsan, mimisan, memar, kulit terbakar dan sebagainya.
PPGD berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sehingga bermanfaat untuk diri sendiri maupun oranglain. Praktik PPGD bisa dilakukan oleh siapapun yang yang telah mempelajari.
Sedangkan PPGD Inklusif merupakan praktik PPGD dengan beberapa penyesuaian baik secara pengajaran maupun praktik sehingga dilakukan oleh setiap orang yang mampu termasuk penyandang disabilitas.
Rappelling
Rappelling atau turun tebing merupakan salah satu keterampilan penting dalam rescue. Latihan rappelling memerlukan peralatan yang lengkap, kesiapan fisik dan mental yang baik.
Maka latihan rappelling dalam pembelajaran rescue, selain penting untuk meningkatkan keterampilan juga membangun ketahanan fisik dan mental. Hal ini sangat dibutuhkan oleh difabel maupun pegiat inklusi baik untuk pengembangan diri maupun penerapan dalam kebutuhan penyelamatan.
Misalnya bagi Kader Posyandu Disabilitas, pelayanan kesenatan bukan hanya dalam kondisi kondusif saja, melainkan dalam situasi bencana dan kegawat daruratan lainnya, Kader juga siap untuk berperan. Demikian pula manfaat rappelling bagi Difpala. Keberadaan tebing dan jurang kerap kali menjadi kondisi yang harus dihadapi.
Informasi
Informasi lebih lanjut tentang pelatihan dan pendaftaran, kontak 0857-6463-9993 (Ken)