Respon cepat dan sikap tanggap terhadap adanya korban gempa bumi di Malang sejumlah aktivis dari organisasi difabel nasional membentuk Tim Relawan Kemanusiaan (TRK) Inklusi Omah Difabel. Sejumlah rumah warga dan bangunan lainnya rusak, serta korban jiwa akibat guncangan berkekuatan 6,7 magnitudo pada hari Sabtu, 10 April 2021 pukul 14:00:15 WIB.
Menurut BMKG Indonesia gempa ini tidak berpotensi TSUNAMI. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, menyebut kerusakan akibat gempa tersebar di 10 kecamatan, yaitu Yakni di Kecamatan Poncokusumo, Jabung, Wajak, Turen, Dampit, Bantur, Kalipare, Pagelaran, Donomulyo dan Sumber Manjing Wetan.
Data Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang disampaikan SSekretaris PMI Kabupaten Malang, Aprilianto, Sabtu (10/4/2021), korban meninggal dunia akibat gempa sebanyak tiga orang, serta dua orang mengalami luka berat. Gempa juga mengakibatkan 344 rumah warga mengalami kerusakan. Rinciannya, rusak berat sebanyak 68 unit, rusak sedang sebanyak 104 unit dan rusak ringan sebanyak 172 unit.
Berdasarkan data yang diterima Pusdalops BNPB per 21.00 WIB, ada sebanyak 8 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, dan 22 orang luka ringan, disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati melalui keterangan resminya, Sabtu (10/4/2021).
TRK Inklusi Omah Difabel selain melalukan assesment cepat keberadaan difabel sebagai kelompok rentan dan korban, juga bergerak dalam empat aspek kebencanaan, yaitu emergency respon/ tanggap darurat, pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi, serta pembangunan. Dalam proses ini difabel dan kelompok rentan lainnya dilibatkan dan berpartisipasi dalam pra maupun pasca kebencanaan.
Beberapa organisasi yang telah bergabung dalam TRK Inklusi Omah Difabel adalah Yayasan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), Forum Malang Inklusi (FOMI), LBH Disabilitas, Perdik Makasar, Sigab Indonesia, Gerkatin Malang, HWDI Malang, PPRBM Solo, Pusat Rehabilitasi YAKKUM. Selain lintas organisasi difabel juga didukung Kantor Staf Presiden (KSP).
Latar belakang pembentukan TRK Inklusi Omah Difabel
Penyandang disabilitas kerap kali menjadi korban pertama dalam bencana alam. Hal ini disebabkan oleh hambatan mobilitas dan lingkungan yang tidak akses bagi warga berkebutuhan khusus. Bahkan dalam situasi panik penyandang disabilitas kerap tertinggal saat evakuasi.
Rerata penyandang disabilitas juga awam pengetahuan tentang tentang teknis penyelamatan diri saat bencana. Selama ini belum terdapat program pelatihan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Inklusif bagi 16.008 penyandang disabilitas yang tersebar di 33 Kecamatan di Kabupaten Malang.
Namun beberapa difabel juga memiliki potensi untuk membantu penanggulangan bencana. Khususnya di anggota Omah Difabel diantara mereka memiliki kemampuan di bidang IT, logistik, perbekalan makanan, seni, serta bidang sosial kemanusiaan lainnya. Hal ini kemudian menjadi dasar kuat untuk membangun Tim Relawan Kemanusiaan (TRK) Inklusi.
Peran dan fungsi TRK Inklusi Omah Difabel selain sebagai wadah koordinasi dan penyaluran bantuan, juga penghubung korban dengan sektor Pemerintah terkait dan Lembaga Sosial yang akan membantu.
Bagi penyandang disabilitas korban bencana alam yang memerlukan bantuan, bisa menghubungi TRK Inklusi Omah Difabel di WA 085764639993 (Ken Kerta), 08175400669 (Siswinarsih), dan kontak lokal Lumajang 08175175154 (Hari Kurniawan/Wawa)
Bantuan dari masyarakat bisa disalurkan melalui Posko TRK Inklusi Omah Difabel di Jl. Yos Sudarso RT 4 RW 7 Dusun Setran, Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Donasi juga bisa disalurkan melalui rekening BRI Nomor 7420-01-007-466-53-5 atas nama YAYASAN LINGKAR SOSIAL INDONESIA.