Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19 Budayawan Malang Gelar Wayang Kulit

1 minute, 26 seconds Read
Listen to this article

KOTA MALANG- Ditengah pandemi Covid-19 para budayawan dan seniman Malang Raya menggelar wayang kulit dengan protokol kesehatan Covid-19. Bersama dalang Ki Ardhi Purboantono, acara diselenggarakan dalam rangka haul Bung Karno ke-50. “Kami mengapresiasi para seniman dan budayawan Malang yang telah menginisiasi gelar wayangan dengan standar protokol kesehatan ini,” ujar Walikota Malang Sutiaji dalam sambutannya (21/6) di gedung KNPI Kota Malang.

Dalam gelaran wayang  kulit yang mengusung tema Memetri Nusantara Mapag Tekane Jaman Anyar (New Normal) nampak hadir pula Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko, Ketua Fraksi PDIP Jatim Sri Untari, Ketua DPRD Kota Malang  I Made Rian Diana Kartika, Bupati Malang Sanusi, perwakilan Kapolresta Malang serta sejumlah pejabat lainya.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator acara M. Romadhoni berharap gelar wayangan ini mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Di mulai dari Kota Malang, saya berharap agar bangsa Indonesia segera bangkit kembali. Hadapi pandemi dengan semangat gotong-royong,” terang M. Romadhoni

Sekaligus membuat contoh bagi pelaku seni budaya bahwa kita tetap bisa produktif walau di masa pandemi, lanjut pria yang akrab disapa Abah Bro ini. Ini untuk pertama kalinya di Indonesia gelar wayangan di masa pandemi, pungkasnya.

Inisiasi Relawan HGTT

Abah Bro menambahkan bahwa gelar wayang kulit ini sekaligus sebagai penutup kegiatan Relawan Habis Gelap Terbitlah Terang (HGTT). Sebelumnya kelompok relawan ini berkegiatan menggalang dan menyalurkan bantuan sembako untuk warga kurang mampu terdampak Covid-19 di Malang Raya.

“Gelar wayangan ini diinisiasi oleh Relawan HGTT bekerjasama dengan para seniman dan budayawan di Malang Raya,” tutur Abah Bro.

Relawan HGTT merupakan sinergi lintas organisasi di Malang Raya yang terbentuk sejak April lalu sebagai respon darurat Covid-19 .  Diantaranya terdapat  Anak Negeri, AMATI, Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), Omah Gotong Royong, Sekolah Budaya Tunggulwulung, Komunitas Ojek Online dan beberapa media massa. (Ken)

Similar Posts

Skip to content