KAB. MALANG- Tak semua difabel dengan mudah mengakses informasi Covid-19, diantaranya dialami sebagian tuli, tuna netra, anak-anak tuna grahita, juga ODGJ. Mereka rentan terpapar dan menjadi sumber efektif penularan. Untuk itu Lingkar Sosial menginisiasi home visit, guna memberikan sosialisasi tanggap Corona. Hal ini dilakukan di sela aktivitas penyemprotan disinfektan anti Covid-19 di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Covid-19 telah ditetapkan Pemerintah sebagai bencana non alami. Masyarakat diminta untuk melakukan social distance, pembatasan kegiatan massa dan sebagainya guna memutus mata rantai penularan virus tersebut. Sosialisasi disampaikan ke berbagai saluran media agar bisa diakses oleh setiap orang. Namun ada yang terlewatkan disini, yaitu kelompok difabel dengan berbagai hambatan aksesibilitas. Tak semua difabel mampu dengan mudah mengakses informasi Covid-19.
Tuli misalnya, mereka memerlukan penyampaian informasi dengan menggunakan bahasa isyarat. Kemudian tuna netra, sebagian mereka memerlukan simulasi bagaimana teknik yang benar dalam mencuci tangan. Juga tuna grahita yang memerlukan penjelasan berulang hingga paham, dalam hal ini termasuk bagi beberapa kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Baca juga: Omah Difabel Inisiasi Penyemprotan Disinfektan Covid-19
Kegiatan home visit yang dilakukan oleh Lingkar Sosial disela aktivitas penyemprotan disinfektan anti Covid-19. Ketua Lingkar Sosial Indonesia, Kertaning Tyas didampingi kader kesehatan Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, berkunjung dari rumah ke rumah kediaman difabel memberikan sosialisasi Covid-19 sekaligus melakukan pendataan singkat untuk kepesertaan Posyandu Disabilitas.
Prinsip home visit ini, adalah menyampaikan sosialisasi Covid-19, memberikan dukungan semangat untuk difabel dan keluarganya. mengajak bergabung ke Posyandu Disabilitas, serta memetakan peluang pemberdayaan. Jangkauan home visit untuk saat ini adalah wilayah kerja Posyandu Disabilitas Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Langkah-langkah inisiasi
Selama masa darurat Covid-19 Lingkar Sosial Indonesia mengadakan sejumlah inisiasi pelayanan masyarakat. Hal ini sekaligus membantu pemerintah mengoptimalkan upaya penanggulangan Corona. Terdapat ruang dalam partisipasi masyarakat, terutama gap-gap yang belum dilakukan oleh Pemerintah, atau pemerintah memerlukan dukungan awal untuk melakukannya.
Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana sesuai dengan UU RI Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, serta sesuai Permenkes Nomer 8 Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan.
Beberapa inisiasi yang dilakukan Lingkar Sosial Indonesia adalah:
- Memberikan informasi kepada Pemerintah dan publik melalui pers rilis Dukung Difabel Hadapi Covid-19, yang berisi tentang ulasan hambatan difabel mengakses informasi COVID-19, serta hal-hal yang bisa dilakukan Permerintah terkait hal tersebut
- Melakukan penyemprotan disinfektan anti Covid-19 di sejumlah fasilitas umum
- Melakukan kunjungan ke rumah-rumah difabel untuk sosialisasi Covid-19 bersama kader kesehatan.
Tanggapan Pemerintah
Sejak diterbitkannya pers rilis Dukung Difabel Hadapi Corona Covid-19, 22 Maret 2020 kemarin, hingga saat ini belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah kepada Lingkar Sosial Indonesia. Akan tetapi sejumlah mitra instansi Pemerintah telah melakukan sejumlah kerjasama, diantaranya:
- Penyemprotan disinfektan anti Covid-19 dengan Pemerintah Desa Bedali Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, ke seluruh pemukiman desa Bedali dan fasilitas umum. Kegiatan ini dianggarkan dari dana desa.
- Koordinasi penyemprotan disinfektan anti Covid-19 dengan Puskesmas Lawang dan PKRS RSJ Lawang
- Keterlibatan Kader Kesehatan dalam kunjungan ke kediaman difabel untuk sosialiasi Covid-19.
Baca juga: Tanggap Covid-19 Desa Bedali Adakan Penyemprotan Disinfektan
Harapan
Lingkar Sosial Indonesia berharap inisiasi yang telah dilakukan menjadi kebijakan Pemerintah. Indikasinya adanya regulasi yang mengatur. Utamanya terkait dukungan terhadap difabel dalam menghadapi darurat Covid-19. Khususnya di bidang kesehatan, Difabel memerlukan sosialisasi Covid-19 secara langsung dalam bentuk home visit, distribusi masker dan hand sanitizer serta alat pelindung diri (APD) lainnya yang diperlukan, serta layanan kesehatan gratis dan akses untuk difabel yang terpapar Covid-19.
Pers rilis dibuat oleh Lingkar Sosial Indonesia, 29 Maret 2010 di OMAH DIFABEL, Jl. Yos Sudarso RT 4 RW 7 Dusun Setran, Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Informasi lebih lanjut, kontak Ketua Pembina Lingkar Sosial Indonesia, Kertaning Tyas di official whatsapp 0857 6463 9993.