kemanusiaan

Sinergitas Program Kemanusiaan

2 minutes, 5 seconds Read
Listen to this article

Kunjungan Tim Ambulan Kebaikan Tanpa Batas (AKTB) Bolo Dewa Recsue ke LINKSOS membuahkan sinergitas program kemanusiaan. Mereka akan mengembangkan pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas. Sinergi juga merencanakan pengembangan tim respon cepat difabel.

 

Saling belajar

Prinsip dari dukungan Bolo Dewa ke LINKSOS merupakan bentuk kepedulian kami terhadap penyandang disabilitas atau difabel, terang Koordinator Tim Bolo Dewa Rescue, Handoyo, Rabu, 6 April 2022. Kami akan mengembangkan pelatihan peningkatan kapasitas bagi kedua belah pihak. Artinya saling belajar, tandasnya.

 

Kegiatan terdekat kami akan mengadakan pelatihan bersama Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) Inklusif di Lawang, terang Handoyo. Kami juga tengah menyusun pengembangan layanan ambulance prioritas difabel.

 

Seluruh aktivitas terbuka bagi merangkul pihak, imbuh Handoyo. Sesuai makna nama Tim Bolo Dewa, maksudnya adalah kawan-kawan Dewa atau konco-koncone Dewo. Artinya lebih kepada persaudaraan.

 

Menjalin persaudaraan dan sillaturahmi serta mengembangkan jaringan sosial seluas-luasnya. Senantiasa mengembangkan aksi sosial dan peduli pada sesama. Memanusiakan manusia, terus berbuat baik sekalipun bukan yang terbaik. Demikian amanah kegiatan kami.

 

Info terkait: Bolo Dewa Giatkan Sahur on The Road

 

Masalah disabilitas adalah persoalan kemanusiaan

Ketua Pembina Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) Kertaning Tyas menyambut baik dukungan Bolo Dewa. Prinsipnya, masalah disabilitas adalah persoalan kemanusiaan, sehingga menjadi tanggungjawab semua pihak.

 

Ken menjelaskan, salah satu program LINKSOS yang memerlukan dukungan adalah layanan kesehatan bagi disabilitas. Urgensi dari program tersebut adalah memerlukan dukungan ambulance dan tim respon cepat difabel.

 

Yang pertama Posyandu Disabilitas. Dukungan ambulance penting untuk antar jemput difabel menuju lokasi posyandu. Saat ini Posyandu Disabilitas berada di Desa Bedali dan Kelurahan Lawang, keduanya di Kecamatan Lawang, serta di Desa Pakisaji, Kecamatan Pakisaji. Kebutuhan ambulance ketiga Posyandu tersebut masih bergantung pada dukungan relawan ambulance diantaranya tim rescue Bolo Dewa.

 

Difabel memiliki hambatan mobilitas. Dengan demikian mereka memerlukan dukungan transportasi yang aksesibel. Namun biayanya relatif mahal. Sebagai gambaran, ketika non disabilitas bisa mandiri menggunakan sepeda motor, maka beberapa penyandang disabilitas memerlukan kendaraan modifikasi. Jika tidak ada kendaraan sendiri berarti harus menyewa.

 

Tim respon cepat difabel

Yang kedua adalah tim respon cepat difabel. Khususnya yang mendesak saat ini untuk pelayanan gelandangan psikotik. Adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tanpa identitas yang menggelandang.

 

Keberadaan mereka kerap kali membahayakan lingkungan. Seperti kasus belum lama kasus ODGJ memutilasi kucing di Pasar Lawang. Hampir terjadi tindakan anarkis, sekelompok warga menganggap sebagai kekejaman. Padahal perilaku orang dengan gangguan jiwa kerap kali diluar kontrol kesadaran.

 

Terdapat prosedur yang tidak pendek agar gelandangan psikotik mendapatkan pertolongan Rumah Sakit. Maka adanya tim respon cepat sangat dibutuhkan dalam hal ini. OGDJ harus segera dievakuasi ke shelter komunitas. (admin)

 

Similar Posts

Skip to content