KOTA MALANG- Relawan Habis Gelap Terbitlah Terang (HGTT) bekerjasama dengan workshop Omah Difabel Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) untuk pemberdayaan masyarakat terdampak pandemi Covid-19, diantaranya melalui kegiatan produksi masker. Kerjasama ini merupakan bagian dari aksi Solidaritas Pangan yang dilakukan HGTT sejak awal April kemarin.
“Kegiatan solidaritas pangan tak hanya sebatas pada operasi sembako dan penyalurannya, akan tetapi lebih penting lagi adalah tetap adanya kesempatan kerja bagi masyarakat terdampak Covis-19,’ terang Koordinator Umum HGTT, M. Romadhony didampingi tokoh masyarakat Wahyu Eko Setiawan (4/5 2020) di Sekretariat Relawan HGTT, lobby Gedung DPRD Kota Malang.
Untuk terciptanya kesempatan kerja diantaranya kami bekerjasama dengan workshop pemberdayaan masyarakat Omah Difabel Lingkar Sosial. Belum lama kami menfasilitasi kerjasama Omah Difabel dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, untuk kerjasama produksi masker, terang Abah Bro, sapaan akrabnya.
“Sejak awal kami telah memberikan dukungan penuh pada Lingkar Sosial yang selama ini komitmen pada isu pemberdayaan masyarakat, khususnya warga difabel,” imbuh Wahyu Eko Setiawan. Bahkan untuk worhshop juga kami siapkan di lokasi Sekolah Budaya Tunggul Wulung Kota Malang, agar cakupan kerja dan penyebaran manfaatnya lebih luas lagi, tandas Sam Wes sapaan akrabnya.
Tak hanya mengandalkan kegiatan karikatif
Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian Dinas KOPINDAG Kota Malang, Drs. Fahmi Fauzan AZ, M.Si menyatakan bahwa kerjasama produksi masker dengan Omah Difabel dan UKM- UKM lainnya merupakan bentuk kontribusi bagi kebaikan dan kesehatan masyarakat kota Malang melawan Corona.
“Produksi masker bersumber dari dana CSR Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Malang dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Kota Malang,” terang Fahmi (4/5 2020) di Kantor Kopindag Kota Malang.
Rencana produksi insha Allah sekitar 25.000, terangnya. Tahap pertama sudah siap 12.500 dan tahap kedua sekarang ini 12.500
“Kami berharap ditengah kesulitan dan keterbatasan yang dimiliki oleh setiap orang, atau setiap pelaku industri/usaha, harus tetap berinovasi dan produktif menggunakan seluruh kemampuan yang dimiliki, tidak hanya mengandalkan kegiatan-kegiatan yang bersifat karitatif,” harap Fahmi. Untuk itu, peran pemerintah juga harus bisa memberikan kesempatan tersebut dengan mengapresiasi melalui pelibatan para pelaku industri/usaha.
Jadi dengan adanya pandemi Covid-19 ini, tidak boleh berhenti berkarya, tetap bekerja dengan tetap menerapkan standar kesehatan yang lebih memadai, pungkasnya.
Apesiasi Lingkar Sosial Indonesia
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Pembina Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), Kertaning Tyas menyatakan apresiasi terhadap Relawan HGTT yang melibatkan elemen difabel dalam gerakan Solidaritas Pangan bagi warga masyarakat terdampak Covid-19 di Malang Raya.
“Kami mengapresiasi kerjasama HGTT- Linksos ini sebagai langkah tepat penganggulangan Covid-19 dan dampaknya,” tutur Ketua Pembina LINKSOS, Kertaning Tyas.
Dari sisi manajemen produksi kami memiliki workshop pemberdayaan masyarakat Omah Difabel. Workshop ini kami rintis sejak tahun 2015 untuk menciptakan ruang kerja yang layak bagi difabel sesuai bakat, minat dan peluang pasar yang ada.
Omah Difabel Lingkar Sosial juga bekerjasama dengan PRRS RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang untuk menjamin kualitas produk, standarisasi medis hingga pemasaran.
“Terpenting dari sisi penyerapan tenaga kerja lokal, saat ini Omah Difabel bermitra dengan sekira 36 penjahit dari kalangan difabel, orangtua anak berkebutuhan khusus (ABK), serta masyarakat sekitar. Latar belakang mereka rerata mantan pekerja konveksi dan penjahit rumahan terdampak pandemi.
Sementara dari sisi cakupan wilayah kerja, workshop Omah Difabel ada di Kabupaten Malang, Kota Malang, dan berencana akan membuka bengkel kerja di Kota Batu.
Mengenal lebih lanjut Omah Difabel
Workshop pemberdayaan masyarakat Omah Difabel Lingkar Sosial Indonesia dirintis sejak tahun 2015. Workshop ini merupakan pengembangan dari kelompok kerja (pokja) wirausaha difabel yang bertujuan untuk menciptakan kesempatan kerja yang layak bagi difabel sesuai dengan minat, kemampuan dan peluang pasar. Sasaran pemberdayaan atau peneriman manfaat dari bengkel pemberdayaan ini tak hanya difabel, melainkan juga orangtua dari anak berkebutuhan khusus (ABK) serta masyarakat sekitar.
Prinsip utama pemberdayaan Omah Difabel adalah sharing job, sharing jaringan dan sharing modal, sehingga pemenuhan kebutuhan produksi dan pemasaran selama ini dapat terpenuhi secara mandiri melalui sinergi lintas jaringan. Prinsip ini pula yang menjadikan Linksos mampu tidak bergantung pada bantuan sosial (bansos), serta melahirkan kader-kader organisasi yang mandiri dan berjiwa wirausaha sosial.
Pada tahun 2019, Lingkar Sosial Indonesia didukung NLR untuk pengembangan kelompok kerja melalui berbagai pelatihan penguatan kapasitas, diantaranya kewirausahaan sosial dan pembangunan inklusif disabilitas.
NLR sendiri merupakan organisasi non Pemerintah yang fokus pada upaya penanggulangan kusta dan pemberdayaan penyandang disabilitas , bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI.
Dampak dari kerjasama Linksos- NLR diantaranya terhubungnya Lingkar Sosial dengan lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan stake holder yang lebih luas sehingga memperkuat stabilitas jaringan sosial.