- Hj Hesti Haris Apresiasi Rumah Berkarya Disabilitas https://meranginkab.go.id/detail/berita/hj-hesti-haris-apresiasi-rumah-berkarya-disabilitas [↩]
- Posyandu Disabilitas https://lingkarsosial.org/posyandu-disabilitas/ [↩]
WhatsApp us
Sesuai dengan namanya, Pendiri Rumah Berkarya Waspo adalah Waspo Anggianti. Ibu Waspo sapaan akrabnya, menggunakan kediamannya sebagai lokasi belajar penyandang disabilitas. Tempat belajar tersebut selanjutnya disebut sebagai sanggar.
Sanggar beralamat di Jalan Bangka, Desa Sungai Sahut, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin1.
Ibu Waspo mendirikan sanggar pemberdayaan disabilitas tersebut sejak tahun 2019. Kemudian mendaftarkan organisasinya ke notaris. Akta Notaris tertanggal 9 Oktober 2020, nomor 147, tentang Pendirian Lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Terpadu, Rumah Berkarya Waspo.
Saat ini, sanggar binaan Ibu Waspo beranggotakan 40 orang penyandang disabilitas. Mereka berasal dari ragam disabilitas pendengaran, wicara, fisik, mental dan intelektual.
Secara gratis penyandang disabilitas dapat belajar di sanggar. Beberapa keterampilan yang tersedia di sanggar ini diantaranya melukis, merias, belajar potong rambut, menjahit, membuat kerajinan, membuat papan bunga, serta menulis dan membaca.
Rumah Berkarya Waspo juga sedang mengembangkan Posyandu Disabilitas. Untuk itu, sanggar ini bergabung dalam Forum Nasional Posyandu Disabilitas (FNPD)2. Dalam forum tersebut Ibu Waspo berkesempatan berinteraksi dengan para pengiat kesehatan masyarakat dari beberapa kota di Indonesia.
“Bagi penyandang disabilitas yang ingin belajar di sanggar, caranya bisa langsung datang,” terang Ibu Waspo. Belajar di sanggar tidak dipungut biaya. Penyandang disabilitas bisa belajar sesuai dengan minatnya dan sesuai dengan ketersediaan pelatihan di sanggar.
Adanya Rumah Berkarya Waspo merupakan bentuk pengabdian Ibu Waspo terhadap lingkungannya. Khususnya, Ibu Waspo memberikan kesempatan terhadap penyandang disabilitas melalui berbagai pelatihan keterampilan.
“Pembiayaan kegiatan di sanggar berbasis keswadayaan,” terang Ibu Waspo. Utamanya adalah pembiayaan dari dana pribadi pendiri. Selain itu, sanggar juga mendapat penghasilan dari menjual hasil kerajinan produk penyandang disabilitas anggotanya.
Ibu Waspo berharap kedepannya makin banyak penyandang disabilitas yang bergabung dalam sanggar. Meski, semakin banyak anggota, tantangannya adalah pembiayaan operasional, fasilitas, sarana prasarana, serta tenaga pembina.
Tantangan lainnya adalah pemasaran produk hasil karya disabilitas anggota sanggar. Jika pemasaran lancar, maka bisa mendukung biaya operasional sanggar. Meski demikian, dengan keterbatasan yang ada, sanggar terus berkarya.
Penyandang disabilitas mampu berkarya menjadi kebanggaan Ibu Waspo sebagai pendiri organisasi. Untuk itu, ia terus berupaya untuk memajukan sanggar.
Salah satu jalannya, Ibu Waspo meningkatkan kerjasama dan kontribusi terhadap lingkungan. Pihak-pihak yang pernah bekerjasama dengan Rumah Berkarya Waspo, mulai dari sesama lembaga sosial yaitu Jumat Berkah, hingga Polsek Tabir Selatan, Puskesmas Muara Delang, Pemerintah Desa dan Kecamatan, Dinas Sosial Kabupaten Merangin, Dinas Sosial Provinsi Jambi, hingga Kementerian Sosial.
Sanggar juga pernah bekerjasama dengan swasta, diantaranya PT SAL serta diliput oleh beberapa media massa. Ibu Waspo berharap, semakin banyak pihak-pihak yang peduli dengan persoalan disabilitas dan bekerjasama.
Informasi lebih lanjut tentang Rumah Berkarya Waspo silahkan hubungi Ibu Waspo, nomor WhatsApp 0812-7466-3874. Atau berkunjung langsung ke sanggar di Jalan Bangka, Desa Sungai Sahut, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin.
WhatsApp us