difpala bhandagiri

Pokja Bhandagiri dan Milestone 2024

5 minutes, 7 seconds Read
Listen to this article

Setelah sukses menggelar FGD, Pokja Bhandagiri merumuskan rencana tindak lanjut. Rencana tersebut di antaranya menetapkan adanya film, buku kebudayaan dan fotografi potensi Bhandagiri sebagai milestone awal. Pokja juga akan mengelar even kebudayaan bersama 100 orang penyandang disabilitas di situs Candi Sepilar dan Makutoromo Gunung Arjuno, Agustus 2023 mendatang.

Sukses FGD Inisiatif Bhandagiri

FGD Inisiatif Bhandagiri sukses digelar pada hari Kamis, 13 April 2023 di Ruang Perpustakaan Digital Lantai 6 Gedung MCC Kota Malang. FGD itu melahirkan output awal adanya film, buku kebudayaan , serta dokumentasi fotografi tentang gunung, situs, candi, sungai, satwa, sumber air dan keanekaraman hayati dan potensi lainnya kawasan Bhandagiri.

Diskusi lintas sektor tersebut terselenggara atas kerjasama Difabel Pecinta Alam (Difpala) dan Parekraf Kota Malang. Difpala merupakan unit pemberdayaan penyandang disabilitas Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) di bidang pelestarian alam dan lingkungan.

Lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan stakeholder dari Malang Raya hadir dalam pertemuan tersebut. OPD tersebut di antaranya Bappeda, Dinas Kebudayaan Olahraga dan Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial.

FGD juga dihadiri oleh Bakorwil III Jawa Timur, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta media massa.

Sementara itu, Komisi Nasional Disabilitas (KND) RI hadir secara audio visual. Ketua KND, Dante Rigmalia mengirimkan video sambutan untuk FGD Inisiatif Bhandagiri. KND mengapresiasi Difpala dan Parekraf Kota Malang yang telah memperkuat daya juang program kerja pembangunan di kawasan Bhandagiri Malang Raya.

Semangat dan dukungan seluruh pihak yang hadir dalam FGD Inisiatif Bhandagiri, nampak pada sesi tanggapan. Hampir seluruh organisasi perangkat daerah dan stake holder yang hadir masing-masing menyampaikan potensi serta kesiapan kerjasama dan partisipasi aktif.

Para Narasumber

FGD Inisatif Bhandagiri menghadirkan enam narasumber utama, yaitu Ken Kerta, Wahyu Eko Setiawan, Dwi Cahyono, Ya’qud Ananda Gudban, Vicky Arief, dan Satrya Parama.

Ken Kerta atau Kertaning Tyas adalah Pendiri Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS). Ia memaparkan kegiatan Difabel Pecinta Alam (Difpala) yang konsisten mendaki gunung dan penghijauan secara berkala sejak tahun 2020. Kegiatan ini kemudian menjadi salah satu sumber inisiatif Bhandagiri.

Kemudian Wahyu Eko Setiawan atau Sam Wes. Koordinator Utama Parekraf Kota Malang ini memaparkan strategi pengembangan ekonomi kreatif (Parekraf) di kawasan Bhandagiri.

Narasumber ketiga, Dwi Cahyono adalah peneliti dan budayawan. Ia memaparkan adanya delapan gunung atau hasta giri yang mengelilingi Malang Raya. Gunung-gunung tersebut menjadi semacam pengikat atau bhanda. Kenyataan tersebut  melahirkan istilah Bhandagiri.

Sementara itu, Ya’qud Ananda Gudban memaparkan konsep collaborative governance dan  design tata kelola kolaborasi. Lalu Vicky Arief, memaparkan cerita sukses dan referensi strategi diplomasi pembangunan daerah melalui produksi film. Kemudian Satrya Parama, memaparkan kain sebagai akar identitas keluhuran budaya di Bhandagiri.

Pokja Bhandagiri

Usai FGD Inisiatif Bhandagiri, beberapa pegiat inklusi dan budayawan menyambung pertemuan  di Ruang Kerja Parekraf Lantai 5 Gedung MCC Kota Malang. Mereka membahas pembagian peran dalam bentuk tim kerja atau kelompok kerja (Pokja).

Pokja Bhandagiri berperan memastikan output awal inisiatif Bhandagiri tercapai. Output tersebut adalah adanya film, buku kebudayaan, serta dokumentasi fotografi tentang gunung, situs, candi, sungai, satwa, sumber air dan keanekaraman hayati dan potensi lainnya kawasan Bhandagiri.

Pokja Bhandagiri meliputi Menejemen Co-Operation dan Tim Produksi Film, Buku dan Katalog Dokumentasi Fotografi. Tim menejemen Co-Operation bertugas untuk mengatur tata kelola kolaborasi lintas sektor. Tim ini dalam koordinasi Ya’qud Ananda Gudban, Ken Kerta dan Wahyu Eko Setiawan.  

Menejemen Co-Operation juga bertanggungjawab memastikan adanya sumber pendanaan dan pengelolaan partisipasi sponsor, mitra kerja dan kerjasama stakeholder lainnya.

Sedangkan Tim Produksi Film tentang Bhandagiri dalam koordinasi Vicky Arif dan paradis Studio. Target waktu tayang film tersebut adalah bulan Mei 2024. Film akan diputar di beberapa wilayah di Indonesia.

Kemudian Tim Produksi Buku Kebudayaan dalam koordinasi Dwi Cahyono dan Gedeon (mncpublishing.com). Buku ini akan membahas tentang candi, situs, air terjun, sungai, sumber air, rimba, gunung, budaya, adat istiadat, pariwisata, kain, mitigasi kebencanaan, dan lain-lainnya. Pembahasan tersebut bisa terpisah menjadi 10 hingga 15 buku.

Sedangkan untuk Katalog Dokumentasi Fotografi, dipercayakan sepenuhnya kepada Nasai Sabrang Panuluh. Ia dan anggota tim akan mendokumentasi gunung, situs, candi, sungai, satwa dan keanekaraman hayati dan potensi lainnya kawasan Bhandagiri.

Tahapan kerja

Tentu saja, inisiatif ini merupakan pekerjaan besar dan jangka panjang. Untuk itu Pokja Bhandagiri menyusun rencana tindak lanjut dan tahapan kerja.

Selama bulan Mei 2023, Pokja Bhandagiri akan melakukan safari audiensi ke beberapa dinas dan stakeholder peserta FGD Inisiatif Bhandagiri. Tujuan koordinasi adalah untuk memperdalam pola kerjasama dan tata kelola kolaborasi.

Kemudian pada bulan Juni 2023, Pokja Bhandagiri akan berkunjung ke Komisi Nasional Disabilitas (KND), Komnas HAM, Kemenparekraf dan beberapa tokoh nasional serta pihak lainnya yang akan menjadi target mitra Inisiatif Bhandagiri.

Materi audiensi dengan jaringan nasional tersebut adalah menyampaikan dan mendiskusikan hasil safari audiensi di daerah. Pokja juga akan menyampaikan puncak even Bhandagiri sebagai peringatan HUT-78 RI di Gunung Arjuno.

Even kebudayaan

Pokja Bhandagiri akan mengelar even kebudayaan bersama 100 orang penyandang disabilitas di situs Candi Sepilar dan Makutoromo Gunung Arjuno, 16-17 Agustus 2023 mendatang.

Target peserta lainnya adalah pelibatan  Komisi Nasional Disabilitas (KND), Komnas HAM, Kemenparekraf dan kementerian terkait lainnya. Even ini juga akan melibatkan TNI Polri sebagai pengaman dan lintas kelompok pecinta alam dan pendaki gunung sebagai pendamping.

Materi utama even adalah upacara bendera di Gunung Arjuno untuk memaknai Hari Kemerdekaan ke-78 RI. Sekaligus dalam kesempatan tersebut peserta akan melakukan Deklarasi Dasa Dharma Bhandagiri. Deklarasi tersebut memuat 10 pokok dharma (perbuatan baik) dan pengabdian (bakti) untuk pembangunan kawasan Bhandagiri.

Even juga akan diisi dengan pentas akustik di atas awan dan performance art lainnya dari penyandang disabilitas dan peserta lainnya.

Lahir dari sebuah konsistensi

Sejak awal, Inisiatif Bhandagiri ini memang bukan kerja-kerja jangka pendek. Tetapi sangat jelas menjadi kerja-kerja jangka panjang. Yang sangat menuntut komitmen, konsistensi dan dedikasi tinggi.

Dalam hal ini, Difabel Pecinta Alam (Difpala) sebagai unit pemberdayaan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), konsisten merawat alam dan lingkungan sejak tahun 2020. Bahkan di isu disabilitas dan kusta, mereka telah bekerja sejak tahun 2014.

LINKSOS telah teruji dan terbukti mampu menggerakkan kerja-kerja jangka panjang. Hal ini dipadu dengan Tim Kerja Parekraf Indonesia berserta seluruh pihak dan stake holder.  Maka optimisme dan harapan menumbuhkan keyakinan mampu mewujudkan Inisiatif Bhandagiri.

Sebagai milestone atau target penyelesaian awal, semoga produksi Film, Buku Kebudayaan dan Katalog Dokumentasi Fotografi, bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia pada bulan Mei tahun 2024 nanti.

"Niat sudah diikrarkan. Tekad sudah dibulatkan. Ikhtiar sudah dijalankan. Pemikiran sudah disebarkan. Bendera sudah dikibarkan. Surut ke belakang, kita berpantang!"
Wahyu Eko Setiawan/ Sam WES
Koordinator Parekraf Indonesia

Similar Posts

Skip to content