Mrrtadji

Murtadji: Percepatan Desa Inklusi dan Penanganan ODGJ

2 minutes, 10 seconds Read
Listen to this article

Kasi Kesos Kecamatan Lawang, Murtadji menjelaskan peran ULD dalam percepatan pengembangan desa/kelurahan inklusi serta penanganan ODGJ di wilayah Kecamatan Lawang. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan kunjungan Pemprov Jatim melalui Dinas Sosial dan Biro Kesra, Kamis 28 Juli 2022 di Balai Desa Bedali.

 

Acara bertajuk Monitoring dan Evaluasi Kampung Inklusi ini juga dihadiri Pemerintah Desa Bedali, Unit Layanan Disabilitas (ULD) Kecamatan Lawang, LINKSOS, Yayasan Semain serta Pengurus dan anggota Posyandu Disabilitas.

“Di Kecamatan Lawang terdapat Unit Layanan Disabilitas, sebuah inovasi untuk meningkatkan pelayanan bagi penyandang disabilitas,” ungkap Murtadji. Salah satu fungsinya adalah untuk mengembangkan desa dan kelurahan inklusi di seluruh wilayah Kecamatan Lawang.

Pendirian ULD Kecamatan ini atas kerjasama Camat Lawang dan Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS) yang juga melibatkan organisasi penyandang disabilitas lainnya. Unit ini dalam koordinasi Camat Lawang, melalui Kasie Kesos sebagai Pembina Teknis.

Percepatan Desa Inklusi

“LINKSOS mengembangkan Desa Inklusi sejak Tahun 2019, namun sejak adanya ULD Kecamatan terjadi percepatan pengembangan,” ujar Murtadji. Saat ini 2 kelurahan dan 4 desa sudah mencanangkan progam inklusi. Tinggal 6 desa lagi, insyaAllah targetnya tahun 2022 ini selesai.

ULD Kecamatan Lawang juga membantu menanangi persoalan orang dengan gangguan jiwa, sambungnya. Seperti beberapa hari lalu saya meminta ULD Kecamatan Lawang menfasilitasi pertemuan lintas sektor untuk membahas tindak lanjut pelepasan pasung di Desa Sidoluhur.

Lintas sektor yang hadir  adalah Puskesmas Lawang, RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat, LINKSOS, Pemerintah Desa Sidoluhur, PSM, Yayasan Bengkel Moral Sathohama, Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Alhamdulillah upaya ini gayung bersambut dengan adanya pencanangan program Bebas Pasung  Kabupaten Malang,” terang Murtadji bersemangat.

Dalam kesempatan itu Murtadji juga menyinggung persiapan kegiatan Bhumi Perkemahan inklusi bersama Pemerintah Desa Turorejo, LINKSOS dan Pramuka.

 

Pentingnya keberlanjutan

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Unit Layanan (ULD) Kecamatan Lawang, Kertaning Tyas mengapresiasi kepada Pemprov Jatim sekaligus memberikan evaluasi.

“Apresiasi kami sampaikan atas adanya acara ini, yaitu Evaluasi dan Monitoring Kampung Inklusi,” ujar Ken Kerta sapaan akrabnya. Namun beberapa evaluasi penting kami sampaikan untuk peningkatan layanan ke depan.

Yang pertama, di Kabupaten Malang terdapat dua bentuk pengembangan desa inklusi. Yang pertama, LINKSOS sejak tahun 2019 hingga saat ini mengembangkan desa/kelurahan inklusi. Saat itu bekerjasama dengan NLR dan Kementerian Kesehatan RI dalam program disability inclusive development.

Kemudian yang kedua, pada tahun 2020 Dinsos Jatim dan Dinsos Kabupaten Malang mencanangkan Kampung Inklusi di Kecamatan Lawang. Kami sangat senang dan menerima, namun sayangnya pascapencanangan hingga hari ini tak ada program berkelanjutan yang bisa kami akses, sehingga mandeg.

Kemudian kami memutuskan untuk menggunakan program LINKSOS saja, yang kemudian bekerjasama dengan Camat Lawang melalui Unit Layanan Disabilitas Kecamatan.

“Kami melihat ada kebaikan yang sama terlepas dari soal nama Desa Inklusi maupun Kampung Inklusi, maka sebaiknya ada sinergi disini, dan kami siap bermitra,” tandas Ken.

(admin)

Similar Posts

Skip to content