Kelurahan Lawang melaunching Posyandu Disabilitas. Hal ini menjadi awal aktifnya kembali Posyandu tersebut di masa new normal setelah sejak awal 2020 non aktif terdampak pandemi. Peristiwa ini sekaligus sebagai tonggak kelurahan pertama di Indonesia yang mencanangkan Posyandu Disabilitas.
Kami mencatat, Kelurahan Lawang dalam kategori kelurahan sebagai kelurahan pertama yang mencanangkan Posyandu Disabilitas, ungkap Ketua Pembina Lingkar Sosial Indonesia (LINKSOS), Kertaning Tyas. Sedangkan untuk kategori desa adalah Desa Bedali. Keduanya termasuk dalam wilayah Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Desa Bedali mencanangkan Posyandu Disabilitas sejak Desember 2019. Saat itu melalui proyek Mardika atau masyarakat ramah disabilitas dan kusta, LINKSOS bekerjasama dengan NLR dan Kementerian Kesehatan melakukan intervensi pengembangan desa inklusi. Salah satu hasil intervensi adalah terbentuknya Posyandu Disabilitas.
Posyandu Disabilitas merupakan pos layanan kesehatan terpadu bagi penyandang disabilitas di tingkat desa/kelurahan. Khususnya layanan terapi bagi penyandang disabilitas, selama ini hanya ada di rumah sakit dan berbayar. Berkat adanya Posyandu Disabilitas, layanan khusus tersebut ada di tingkat desa, lebih mudah diakses dan gratis.
Apresiasi Lingkar Sosial Indonesia
“Yang pertama, kami menyampaikan apresiasi kepada Lurah Lawang, Bapak Franky Sukandari atas inisiatif membuka layanan Posyandu Disabilitas, sebagai tindak lanjut pencanangan Kelurahan Lawang inklusi belum lama,” kata Kertaning Tyas.
Kedua, sesuai petunjuk Camat Lawang, Bapak Tito Fibrianto, melalui Unit Layanan Disabilitas atau ULD Lawang, Tahun 2022 ini kami akan mengembangkan desa-desa inklusi termasuk didalamnya Posyandu Disabilitas di seluruh Kecamatan Lawang.
Lebih luas lagi, LINKSOS juga akan mengembangkan desa-desa dan kelurahan inklusi di 33 Kecamatan di Kabupaten Malang. Kegiatan ini selaras dengan arahan Wakil Bupati Malang, Bapak Didik Gatot Subroto, yang menyampaikan dukungannya dalam peluncuran ULD Lawang, Desember 2021 lalu.
Info terkait: Petunjuk Teknis Pembentukan dan Pelaksanaan Posyandu Disabilitas
Dukungan lintas sektor
Dalam kesempatan yang sama, Lurah Lawang Franky Sukandari menyatakan apresiasi atas antusias warga disabiltas dan dukungan lintas sektor terhadap Posyandu Disabilitas.
“Kami mendata warga penyandang disabilitas di Kelurahan Lawang,” kata Franky Sukandari. Sekira 70 persen dari 65 jiwa penyandang disabilitas menghadiri peresmian Posyandu Disabilitas,” ungkapnya.
Warga antusias, mereka membutuhkan layanan khusus di Posyandu Disabilitas yaitu seperti fisio terapi, konsultasi dan lainnya. Termasuk semangat warga mengikuti pelatihan keterampilan di Pojok Disabilitas.
Terkait lintas sektor tentu kami tidak sendiri, ujar Franky. LINKSOS sebagai lembaga yang menaungi pengembangan Posyandu Disabilitas membantu kami. Lembaga lainnya yang mendukung adalah RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat, Puskesmas Lawang, PMI Lawang, Sedekah Masyarakat Indonesia, ULD Lawang, para relawan, serta
Rencana keberlanjutan
“Kegiatan Posyandu Disabilitas ini akan terus berlanjut,” kata Franky. Kelompok Inklusi Disabilitas (KID) Kelurahan Lawang dan ULD Lawang yang mengkoordinasi pelaksanaan posyandu. Jadwal pelaksanaanya satu bulan sekali pada minggu keempat. Harapannya layanan ini akan menjangkau seluruh masyarakat penyandang disabilitas.
Kami juga akan mengakomodir dan menginventarisir bakat dan minat penyandang disabilitas. Hasilnya kami integrasikan dalam kegiatan Pojok Disabilitas. Hal ini selain untuk meningkatkan kemandirian juga melatih fungsi-fungsi motorik maupun psikis.
Pemerintah Kelurahan Lawang juga akan mengadakan pelatihan fisio terapi, terapi-terapi dasar yang dibutuhkan penyandang disabilitas serta bahasa isyarat. Peserta pelatihan adalah kader PKK dan Kader Posyandu Disabilitas. ktermasuk keterampilan berbahasa isyarat. KID Kelurahan Lawang juga akan menyinkronkan programnya dengan PKK, LPMK, dan lainnya. (admin)
Informasi, wawancara, foto dan video, kontak 085764639993 (Ken)