Falsafah Kota Malang K I T A

5 minutes, 46 seconds Read
Listen to this article
"Dari berbagai sumber referensi dan sejarah, terdapat empat pokok konsepsi falsafah kehidupan Kota Malang yang disingkat KITA, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Inovatif dalam Bekerja dan Mengabdi, Tata Kelola Masyarakat yang Adil, Bahagia dan Inklusif, serta Amanah Menjalankan Kewajiban dan Tanggung Jawab.”
Wahyu Eko Setiawan (Sam Wes)
Calon Walikota Malang 2024 Jalur Perseorangan/ Independen

Untuk membangun masa depan diri sendiri, setiap orang pastilah mempunyai falsafah hidup yang diyakininya. Yang sangat mempengaruhi pola pikir, pola ungkap, pola tindak dan pola dinamika hubungan antar manusia, baik dalam berkepribadian, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa hingga bernegara. Falsafah hidup tersebut tersebut bisa menjadi “Misi Suci” yang akan terus dijalaninya dengan penuh semangat, dedikasi, konsistensi dan berani berkorban dalam perjuangan hidupnya.

Demikian juga sebuah daerah, misal Kota Malang, pastilah harus bisa dibaca, dimengerti dan dipahami apa yang menjadi falsafah kehidupan dalam bermasyarakat dan tata kelola pemerintahan yang hendak dijalankannya. Sebuah daerah yang tidak mempunyai falsafah hidup, pastilah mudah terombang-ambingkan oleh gelombang perubahan jaman. Daerah itu pasti mudah kehilangan jati dirinya. Mudah terpengaruh dan terjebak dalam berbagai dinamika perubahan jaman. Akhirnya, kehidupan seluruh masyarakatnya menjadi tak tentu arah, hilang akarnya, tak punya jati diri dan berakhir porak poranda dalam semua aspek pembangunan daerahnya.

Jika kita gali lebih dalam, mulai dari berbagai sumber referensi sejarah, hasil kajian/ penelitian dan berbagai catatan-catatan yang ada, kita bisa mencatat ada empat pokok konsepsi falsafah kehidupan Kota Malang yang bisa mulai kita bangun di masa depan. Empat pokok konsepsi falsafah kehidupan Kota Malang tersebut bisa kita singkat menjadi satu kata: KITA. Dengan penjabaran sebagai berikut:

K = Ketuhanan Yang Maha Esa

Masyarakat Kota Malang sangat religius dan sekaligus majemuk. Berbhinneka dalam agama dan keyakinan, yang dianut oleh seluruh warga Kota Malang. Namun tetap satu jua: Ketuhanan Yang Maha Esa. Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.

Oleh karena itu, sangat dibutuhkan berbagai upaya Moderasi Beragama di Kota Malang. Sangat dibutuhkan untuk terus membangun kesadaran kolektif, bahwa Moderasi Beragama adalah wahana bersama bagi kita semuanya, umat beragama dan berkeyakinan, untuk saling menjaga dan membangun Kota Malang. Sekaligus saling menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Moderasi Beragama yang hendak dibangun di Kota Malang, mempunyai Empat Prinsip Utama, yaitu: Tawassuth (berada di tengah-tengah), Tawazun (seimbang dalam segala hal), I’tidal (adil dan tegak lurus), dan Tasamuh (Toleransi dan saling menghormati). Dengan demikian, kita semuanya bisa menyadari bahwa kemuliaan hidup beragama dan bermasyarakat, tidak pernah bisa ditegakkan dengan cara merendahkan harkat dan martabat kemanusiaan. Nilai-nilai keluhuran ajaran agama, juga tidak pernah bisa diwujudkan melalui cara-cara yang bertentangan dengan tujuan kemaslahatan umum. Begitu pula esensi agama tidak akan pernah bisa diajarkan dengan cara-cara yang melanggar ketentuan dan peraturan hukum yang sudah disepakati bersama sebagai panduan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

I = Inovatif dalam Bekerja dan Mengabdi

Hakikat hidup adalah Beribadah dan Bekerja. Setiap melakukan pekerjaan, sebaiknya diniatkan untuk beribadah. Pekerjaan yang mulia adalah bekerja dengan niat utama untuk mengabdi/ melayani. Yaitu mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara-cara yang terbaik untuk menjalankan kewajiban dan pengabdian kepada seluruh umat manusia dan ciptaan-Nya. Sehingga, kita semuanya bisa hidup mulia dengan selalu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada siapa saja yang membutuhkan.

Dalam gelombang perubahan dan kemajuan jaman yang sangat pesat saat ini, tentu kita sangat membutuhkan inovasi pada berbagai bidang pekerjaan dan pengabdian. Inovasi yang hendak kita bangun di Kota Malang, bukan hanya sekedar inovasi untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang terjadi saat ini saja. Tetapi juga harus merupakan inovasi yang mampu memberikan antisipasi dan inspirasi untuk membangun Kota Malang hingga sampai seratus tahun yang akan datang. Inovasi yang revolusioner dan visioner. Dari Kota Malang untuk seluruh Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Maka, yang hendak kita bangun bersama adalah Kota Malang sebagai Pusat Inovasi Dalam Bekerja & Mengabdi. Ini artinya harus menyeluruh di berbagai bidang, sektor dan sendi pembangunan daerah Kota Malang. Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial, Budaya, Industri, Perdagangan, dan semua lain-lainya. Holistik. Utuh dan Solid.

T = Tata Kelola Masyarakat yang Adil, Bahagia dan Inklusif

Ke depan, salah satu indikator utama dari keberhasilan Tata Kelola Pemerintahan Daerah Kota Malang adalah: Kebahagiaan Bagi Seluruh Warga Kota Malang. Masyarakat Kota Malang yang bahagia. Terbahagiakan dan membahagiakan. Tata Kelola Masyarakat Yang Bahagia.

Maka, yang hendak diraih bukan hanya sekedar berapa banyak keluarga yang mampu dientaskan dari kemiskinan, berapa besar Gini Ratio dapat ditekan dan dikurangi, berapa banyak program pembangunan daerah yang sudah dilakukan, dan lain-lainnya. Lebih jauh dari itu semuanya, yang hendak kita bangun bersama adalah: Tata Kelola Masyarakat yang Adil, Bahagia dan Inklusif. Fokus satu tujuan utama, yaitu: Kebahagiaan Bagi Seluruh Warga Kota Malang. Misal, pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) tidak lagi hanya sekedar menyediakan ruang untuk pohon-pohon dan taman-taman kota. Lebih jauh dari itu, harus bisa menjadi Ruang Tempat Hidup (RTH) yang membahagiakan.

Maka, seluruh kerja-kerja yang harus dilakukan oleh Pemkot Malang haruslah bertujuan utama untuk mampu menjadikan Kota Malang sebagai entitas tempat tinggal bagi seluruh warga yang hidup berbahagia, terbahagiakan dan saling membahagiakan. Artinya, seluruh warga Kota Malang juga harus berperan aktif dalam menjadikan Kota Malang sebagai entitas tempat tinggal bersama, bermasyarakat dan bernegara, yang mampu menumbuhkan, menularkan dan membangun Kebahagiaan Bersama. Sehingga, Kota Malang bisa melahirkan tokoh-tokoh besar dengan karya-karya dan prestasi-prestasi yang membahagiakan serta melegenda. Kota Malang menjadi Ekosistem Kebahagiaan Bagi Seluruh Masyarakat.

A = Amanah Melaksanakan Kewajiban dan Tanggung Jawab

Amanah adalah sikap dan perilaku yang dapat dipercaya. Melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawab secara profesional. Semangat bekerja penuh kejujuran, menjaga kepercayaan yang diberikan serta melindungi hak-hak orang lain dengan sepenuh hati dan sebaik-baiknya.

Amanah juga berarti kemampuan untuk menyelesaikan tugas, pekerjaan, kewajiban dan tanggung jawab dengan cara-cara yang sebaik-baiknya, setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya. Dengan demikian, prinsip amanah juga berarti selalu proaktif, produktif dan progresif. Inilah yang akan menjadi ladang subur bagi tumbuh kembangnya segala bentuk ekosistem program kerja pembangunan daerah Kota Malang yang kreatif, inovatif dan menjadi solusi bagi masa depan Kota Malang yang semakin gemilang.

Orang-orang yang amanah pasti tidak mau melakukan tindakan korupsi, apapun bentuknya. Orang-orang yang amanah pasti selalu menjauhkan dirinya dari perilaku korupsi, tidak mau mengambil apapun yang bukan haknya, selalu menjaga hak-hak orang lain, dan selalu berani berusaha aktif  untuk mencegah berbagai upaya korupsi.

Dari empat pokok konsepsi falsafah kehidupan Kota Malang tersebut, yang sudah dijabarkan di atas, lantas kita bisa mencoba untuk segera merumuskan VISI dan MISI Masa Depan Kota Malang. Tentu saja, dalam merumuskan VISI & MISI, kita juga harus mempertimbangkan kemajuan dan perubahan jaman yang terjadi saat ini, misal membangun ekosistem ekonomi kreatif dengan masyarakat yang lebih Beradab dan Berbudaya, serta bagaimana perkiraan proyeksi ideal perkembangan ke depannya. Sambil berkaca pada sejarah-sejarah akar-akar kebudayaan dan akar-akar keluhuran yang dikandung oleh Bhumi Malangkucecwara.

Tentu saja, kita harus bisa bijaksana untuk mengambil pelajaran dari masa lalu dan sejarah. Agar kita tidak hidup terpenjara sejarah masa lalu dan euforia nostalgia kejayaan di masa lalu. Tetapi, kita belajar sejarah dan mengambil pengalaman di masa lalu, untuk membangun masa depan Kota Malang lebih berjaya dan gemilang. Membangun masa depan Kota Malang lebih Beradab dan Berbudaya. Bukan hanya sekedar bermartabat. Yakin, kita pasti bisa. Yakin Usaha Sampai.

—–

Similar Posts

Skip to content