5W 1H

5W 1H Cara Mudah Menulis Narasi Kegiatan Komunitas

4 minutes, 16 seconds Read
Listen to this article
Cara mudah menulis narasi kegiatan komunitas adalah menggunakan rumus standar menulis berita yaitu  5W+1H. Kepanjangan rumus tersebut adalah atau Who, What, When, Where, Why, How, artinya Siapa, Apa, Kapan, Di mana, Mengapa, dan Bagaimana.
Ken Kerta
Ken Kerta
Penulis

Berita adalah laporan peristiwa atau catatan tentang sebuah kejadian. Kegiatan komunitas juga termasuk peristiwa. Maka menulis narasi kegiatan komunitas bisa menggunakan rumus 5W 1H. Adapun rinciannya sebagai berikut:

  1. WHO — SIAPA terlibat dalam peristiwa: pelaku, korban, pemeran utama, peran pengganti, figuran, orang, lembaga, organisasi, dan sebagainya.
  2. WHAT — APA yang terjadi, kejadian apa, peristiwa naon, acara apa?
  3. WHEN –KAPAN kejadiannya, unsur waktu. Biasa ditulis, misalnya, Senin (22/4).
    WHERE — DI MANA kejadiannya, tempat acaranya di mana, unsur tempat. Biasa ditulis, misalnya, “di Depan Gedung Sate Jln Diponegoro Bandung” atau “di Kampus UIN Bandung”.
  4. WHY — MENGAPA terjadi demikian, apa penyebabnya, apa latar belakangnya, apa tujuannya, mengapa itu dilakukan, dsb.
  5. HOW — BAGAIMANA proses kejadiannya, apa saja acaranya, siapa saja pembicaranya, ada polisi gak, rusuh gak, damai-damai saja, diguyur hujan, pemateri ngomong apa saja, dan sebagainya. .

Berdasarkan unsur 5W+1H itulah berita dapat ditulis dengan mudah dengan rumusan: SIAPA melakukan APA, KAPAN, DI MANA, MENGAPA, dan BAGAIMANA

Contoh berita

Solider.or.id, Batu – Peraih Runner-up 2 pada ajang internasional Miss Deaf World 2011, Dian Inggrawati Soebangil berkunjung ke Kota Batu, selain urusan pekerjaan sebagai staff Kemensos, kesempatan ini ia gunakan bertemu walikota dan komunitas tuli untuk menyuarakan inklusivitas.

Kota Batu hendaknya mampu menjalin kerjasama antar masyarakat dan difabel pada umumnya untuk mendorong keterbukaan partisipasi semua orang dan terpenuhinya kesetaraan hak,” tutur Dian usai kegiatan kantor untuk acara Peningkatan Kualitas SDM Penelitian, “Refleksi Puslitbangkesos : Kerja Nyata untuk Kesejahteraan Sosial” di Jambuluwuk Resort, Rabu (5/11) di Kota Batu.

Wanita kelahiran Jakarta, 12 April 1984 berhasil meraih penghargaan pada ajang internasional di Praha, Republik Ceko, Juli tahun 2011 silam ini kepada Solider menyatakan keinginannya agar tuli mampu mendorong Kota Batu untuk lebih memiliki keterbukaan dan mengakui kesetaraan hak aksesibilitas.

“Karena setiap orang harus saling menghargai sesama manusia,” tegasnya. Jika ini dapat dilakukan maka kehidupan yang lebih baik bagi difabel dan masyarakat luas dapat terwujud.

Tentang aksesibilitas Kota Batu, wanita yang bekerja sebagai staff litbang Kemensos ini merasa terkesan. Baginya aksesibilitas tak hanya mengenai sarana prasarana namun respon baik masyarakat.

“Saya terkesan dengan perubahan kota Batu yang cukup baik dan mulai memperhatikan persoalan aksesibilitas,” ungkap Dian rileks.

Aksesibilitas menurut Dian bermanfaat bagi banyak orang bukan hanya difabel.

Perempuan Pendiri Yayasan Cahaya Mutiara Indonesia ini juga mengapresiasi walikota Batu yang menurutnya selalu menerima apa adanya serta ingin tahu dan mendengar langsung tentang pengalaman saya yang dinilai menginsiprasi dan berprestasi.

Terlebih kesannya pada Komunitas Shining Tuli Kota Batu, “Mereka tim yang baik dan sangat membantu. Kami berkenalan kemudian berlanjut dengan kunjungan ke kebun apel di bawah kaki gunung dan berkunjung ke Bromo untuk melihat kawah dan matahari terbit.”

Shining Tuli juga bersemangat mengajak masyarakat belajar berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat, nilai Dian.

Di akhir percakapan Dian menyatakan kesiapannya untuk memotivasi tuli dan setiap masyarakat yang ia kunjungi. Seperti telah dilakukan pada kunjungan kali ini, hari kemarin ia diminta memotivasi Karang Taruna dari Sleman yang sedang studi banding ke Kota Batu.

“Utamanya bagi difabel dan tuli khususnya, bahwa dengan hambatan yang kita miliki bukan berarti harus membatasi hidup,” pungkasnya.

Membedah 5W 1H

Dalam contoh di atas, mari kita bedah unsur-unsur beritanya:

  1. WHO – Peraih Runner-up 2 pada ajang internasional Miss Deaf World 2011, Dian Inggrawati Soebangil
  2. WHAT — Mengunjungi Kota Batu
  3. WHEN — Rabu (5/11)
  4. WHERE — di Jambuluwuk Resort Kota Batu.
  5. WHY — selain urusan pekerjaan sebagai staff Kemensos, kesempatan ini ia gunakan bertemu walikota dan komunitas tuli untuk menyuarakan inklusivitas.
  6. HOW — menceritakan proses kunjungan miss deaf di Kota Batu.

Mudah bukan? Yuk tulis kegiatanmu sebagai sebuah berita dan menjadi informasi positif bagi orang lain. Rumusan ini juga menjadi teknik dasar membuat pers rilis. Selamat menulis.

Similar Posts

Skip to content